PENJELASAN TANAH LONGSOR
Oleh Derika Septiani (Bogor), 31 Maret 2020

Tanah
longsor merupakan suatu perpindahan material pembentuk lereng berupa
batuan, bahan rombakan,tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke
bawah atau keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor terjadi karena : air
yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Bila air tersebut
menembus sampai tanah kedap air yang berfungsi sebagai bidang gelincir, maka
tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti
lereng dan keluar lereng.
Jenis
tanah longsor Ada 6 jenis tanah longsor, yakni: Jenis longsoran translasi dan
rotasi paling banyak terjadi di Indonesia. Sedangkan longsoran yang paling
banyak memakan korban jiwa manusia adalah aliran bahan rombakan.
1.
Longsoran
Translasi, jenis Longsoran ini terjadi karena bergeraknya suatu
massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang
landai.
2. Longsoran Rotasi, Jenis
Longsoran yang satu ini muncul akibat dari bergeraknya massa tanah dan
batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung.
3. Pergerakan Blok, Jenis
longsoran satu ini terjadi karena adanya perpindahan batuan yang bergerak
pada bidang gelincir berbentuk rata. Longsoran jenis ini disebut juga dengan
longsoran translasi blok batu.
4. Runtuhan Batu, Jenis
longsoran yang satu ini terjadi saat sejumlah besar batuan atau material
lain bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas. Biasanya pada longsoran ini
terjadi pada lereng yang terjal sampai menggantung, terutama daerah pantai.
Runtuhan batu-batu besar bisa mengakibatkan kerusakan parah.
5. Rayapan Tanah, Jenis
lomgsoran yang satu ini bergerak lambat serta jenis tanahnya berupa
butiran kasar dan halus. Longsoran ini hampir tidak bisa dikenali. Seudah
beberapa lama terjadi longsoran jenis rayapan, posisi tiang-tiang, pohon-pohon,
dan rumah akan iring ke bawah.
6.
Aliran
bahan rombakan, Jenis longsoran yang satu ini terjadi ketika massa
tanah bergerak didorong oleh air dan terjadi di sepanjang lembah yang mencapai
ratusan meter jauhnya. pada Kecepatannya bergantung pada kemiringan
lereng-volume air, dan jenis materialnya.
Berikut
ini beberapa faktor yang bisa mempengaruhi tanah longsor, yakni sebagai
berikut :
1.
Erosi yang dikarenakan oleh
sungai-sungai atau gelombangvlaut, yang menciptakan lereng-lereng curam.
2. Akibat
terjadinya ujan lebat yang memperlemah kekuatan lereng bebatuan.
3. Akibat
dari Gempa Bumi yang mengakibatkan tekanan sehingga mengakibatkan
longsornya lereng-lereng yang lemah.
4. Akibat
dari penebangan pohon secara liar dan penambangan barang tambang secara
berlebihan, sehingga mengakibatkan setidakseimbangan lereng.
5.
Berat yang berlebihan yang harus ditanggung
lereng, misalnya karena banyak dibangun perumahan atas lereng gunung.
Banyak
daerah-daerah yang berada di Indonesia menjadi rawan longsor, yakni Jawa Barat.
Lebih tepatnya bogor, menurut Badan Geologi, Kementrian ESDM menyebut bila
Puncak, Kabupaten Bogor masuk ke dalam kawasan rawan bencana pergerakan tanah
atau longsor dengan tingkat menengah sampai tinggi."Bila melihat peta
perkiraan pergerakan tanah, Puncak itu kebetulan berada tepat pada kawasan
bencana rawan pergerakan tanah menengah sampai tinggi," kata Kepala Badan
Geologi Rudy Suhendar, di Kantor Badan Geologi, Kota Bandung, Selasa
(6/2/2018). Selain itu, kondisi itu diperparah dengan adanya alih fungsi lahan
di kawasan Puncak. Sehingga beban air yang jatuh di kawasan tersebut tidak
mampu lagi ditopang dan berpotensi menimbulkan pergerakan tanah.
Cara
Pencegahan Tanah Longsor sebagai berikut.
1.
membuat terasering.
2. Tidak
membuat lahan pesawahan dan membuat kolam di lereng bagian atas dekat dengan
pemukiman.
3. Harus
cepat menutup retakan tanah dan dipadatkan supaya air tidak masuk ke dalam
tanah melalui retakan tersebut.
4. Tidak
melakukan penebangan pohon secara liar.
5. Tidak
melakukan menggali tanah dibawah lereng terjal.
6.
Tidak membangun rumah dibawah tebing dan tepi
sungai yang rawan erosi.
Nama : Derika Septiani Rachmat
NPM : 037118088
kelas : 4C
NPM : 037118088
kelas : 4C
DAFTAR
PUSTAKA